Jumat, 30 Desember 2011

Ketika Balita Dehidrasi

Ketika balita mengalami dehidrasi, apa yang harus dilakukan? Berikut cara tepat atasi dehidrasi. Umumnya, balita mengalami dehidrasi karena kurang minum atau kurang banyak cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh mungilnya. Bisa jadi, ini akibat balita terlalu asyik bermain sehingga lupa untuk minum.

Penyebab lain. Ada sebab lain yang memicu dehidrasi pada anak, seperti:
  • Flu atau pilek. Dehidrasi bisa terjadi pada saat balita sedang sakit flu atau pilek. Walaupun tidak muntah dan tidak sering pipis, dia akan tetap merasa lemas seperti orang kelaparan dan kehausan. Biasanya, hal ini terjadi karena dia menolak untuk makan atau minum. 
  • Kelelahan, sekalipun tidak terlalu banyak beraktivitas dan cukup istirahat. Ini terjadi akibat banyaknya keringat atau energi yang keluar. 
  • Terinfeksi virus penyebab muntah dan diare. Walaupun balita tidak bolak-balik pipis, cukup tidur, dan tidak kelelahan bermain, dia bisa saja mengalami dehidrasi akibat muntah-muntah dan diare yang dialaminya.
Ganti segera cairan yang hilang. Tindakan utama yang harus Anda lakukan untuk mengatasi balita yang mengalami dehidrasi adalah sesegera mungkin mengganti cairan tubuhnya yang banyak keluar. Caranya:
Beri balita minum yang sebanyak-banyaknya.
Cairan yang Anda berikan dapat berupa air putih biasa, jus buah, es krim, atau bentuk cairan lainnya. Yang penting, berikan jenis cairan yang sesuai dengan kondisi kesehatan tubuhnya. Misalnya, kalau ia sedang pilek, jangan berikan es krim.
Kapan ia harus dibawa ke dokter? Bila balita diare dan muntah-muntah.Jika ia mengalami diare dan tetap memuntahkan cairan yang Anda berikan,maka tubuhnya akan tetap mengalami dehidrasi. Keadaan ini jelas tidakboleh dibiarkan berlarut-larut. Biasanya, dokter akan menggantikancairan tubuh balita via infus.

Mencegah memang selalu lebih baik dari mengobati. Seperti pada kasus dehidrasi (kekurangan cairan) pada balita yang bisa menyebabkan gangguan kesehatannya.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada balita Anda.
  • Biasakan balita untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila dia banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi
  • Anak harus minum air paling tidak 8 gelas sehari. Anda dapat memberinya dalam bentuk kombinasi aneka jenis cairan, seperti jus buah, buah segar, sup, dan lain-lain.
  • Berilah minuman sebelum balita Anda mulai beraktivitas, seperti bermain di halaman.
  • Tetaplah beri minuman pada balita, sekalipun dia tidak begitu haus.



Rabu, 14 Desember 2011

Anak Berkeringat Banyak, Normalkah?

Berkeringat merupakan mekanisme tubuh untuk mengatur suhu tubuh. Keringat itu sendiri diproduksi oleh kelenjar keringat yang ada dalam tubuh. Jadi, si kecil berkeringat adalah hal normal.

Yang perlu Mama tahu, keluarnya keringat bisa dipengaruhi genetik. Ada orang yang memang produksi keringatnya sangat banyak, namun ada pula yang produksinya biasa-biasa saja. Selain itu, produksi keringat bisa pula dipicu oleh banyak hal, seperti stres, sedang mengalami penyakit infeksi dan demam, cuaca yang panas, serta udara yang lembab.

Bila anak Anda sehat, aktif, berat dan panjang badannya naik secara proporsional, dan perkembangannya cukup, seharusnya kondisi tubuhnya termasuk normal dan tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.

Jadi? Anda tidak perlu ke dokter khusus. Seiring dengan bertambahnya usia, masalah berkeringat banyak ini akan mereda pada sebagian anak. Meski begitu, ada juga sebagian kecil anak yang tetap banyak berkeringat setelah dewasa.

Yang pasti, kondisi ini tidak akan mempengaruhi kualitas hidup si kecil di masa mendatang. Sebaiknya, Anda selalu menjaga agar pori-porinya tidak tertutup (misalnya, jangan menggunakan bedak) serta keringat harus sering-sering diseka (agar cepat kering). Catatan: Pori-pori yang tertutup akan memicu biang keringat alias heat rash.

Mengapa Asam Folat Penting untuk Ibu Hamil

Begitu hamil anak kedua, Shinta, mama dari Mabel (2), langsung menyusun menu sehat kaya asam folat untuk dirinya. Sumber terbaik asam folat antara lain, sayuran berdaun hijau gelap, kacang polong, susu, dan jus jeruk.

Mama satu ini memahami betul kalau nutrisi ini sangat penting dalam pembentukan otak dan saraf calon bayinya. Selain mempengaruhi kecerdasan si kecil kelak, ternyata ada beberapa manfaat lain, yakni:

- Membantu membentuk sel-sel darah merah normal pada mama.

- Melakukan proses produksi DNA pada janin, sehingga tumbuh kembangnya optimal.

- Mengurangi risiko terjadinya preeklampsia, yaitu gangguan kesehatan yang bisa mempengaruhi kesehatan mama dan bayinya.

Begitu pentingnya peran asam folat, sehingga dokter pun kerap menyertakan suplemen ini ke dalam resep bersama dengan vitamin lainnya. Agar kebutuhan asam folat tercukupi, selain mengonsumsi menu sehat, Anda pun sebaiknya tidak absen mengonsumsi suplemen yang diberikan oleh dokter. Anda juga boleh menambah asupan asam folat dari susu khusus ibu hamil.

Sabtu, 10 Desember 2011

Zat Gizi, Makanan, dan Aktivitas Penunjang Kecerdasan Otak

Selama proses perkembangan otak berlangsung, setiap menit terbentuk 250.000 sel saraf (neuron) baru. Pada umur 2 tahun, ukuran otak anak sudah mencapai 80% ukuran otak orang dewasa. Upaya untuk mmebantu perkembangan otak dan kecerdasan balita, antar lain dengan memneuhi zat-zat gizi yang dibutuhkan otak secara tepat.

Dalam buku “Brain Food for Kids,” Nicole Graimes menyebutkan jenis-jenis zat gizi penujjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah:
  • Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks, dibuthkan sebagai sumber energi untuk membentu sel-sel otak baru.
  • Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain.
  • Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
  • Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerj aotak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
  • Vitamin A. Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Vitamin D. Menjaga kesehatan tulang dan gigi.
  • DHA 224 mg/5 ml. Membantu perkembangan sel-sel otak.
Selain “makanan rohani” berupa rangsangan yang mencerdaskan, otak anak juga butuh “makanan jasmani” berupa brain food, yang diyakini mampu merangsang pertumbuhan sel-sel otak, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir.
  1. Kuning telur kaya kandungan choline, suatu zat yang membantu perkembangan daya ingat.
  2. Ikan Salmon adalah sumber asam lemak omega-3, DHA dan EPA, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi otak.
  3. Selai kacang banyak mengandung asam lemak omega 3.
  4. Daging sapi tanpa lemak kaya akan mineral seng yang membantu memelihara daya ingat. Ditambah kandungan zat besi yang mampu membuat anak tetap berenergi dan berkonsentrasi.
  5. Stroberi, blueberry, ceri, atau blackberry kaya asam lemak omega-3, selain tinggi vitamin C.
Ingin anak cerdas? Perhatikan dengan jeli gizi mereka setiap hari. Makanan yang populer disebut "Brain Food" ini dipercaya mampu merangsang pertumbuhan sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat, dan konsentrasi berpikir anak.
  1. Ikan dan Kerang. Ini adalah sumber terbaik asam omega-3 (DHA dan EPA) yang penting bagi tumbuh kembang fungsi otak. DHA dan EPA banyak terkandung dalam ikan yang hidup di laut dalam seperti Salmon, Tuna, Sardine, Makarel, Tengiri, dan Kembung, sedangkan Tawes adalah satu contoh ikan air tawar yang kaya DHA dan EPA.
  2. Telur. Dikenal sebagai sumber protein dengan harga terjangkau, bagian kuning telur yang kaya kandungan lecithin dianggap penting sebagai makanan otak untuk membantu perkembangan memori dan daya ingat.
  3. Daging Sapi, kaya akan zat besi yang penting untuk membuat anak tetap berenergi dan berkonsentrasi. Daging sapi juga mengandung mineral seng yang memelihara daya ingat.
  4. Daging Ayam, dipercaya dan dapat diandalkan sebagai sumber asam amino yang dibutuhkan tubuh.
  5. Gandum Murni, mampu mensuplai kebutuhan glukosa yang dibutuhkan tubuh secara konstan. Vitamin B yang terkandung didalamnya penting untuk memelihara kesehatan sistem saraf.
  6. Oatmeal. Sereal populer ini merupakan sumber vitamin E, B, potasium dan seng yang membuat tubuh dan otak berfungsi pada kapasitas penuh.
  7. Beras merah, berfungsi meningkatkan jumlah serotonin, senyawa utnuk memperbaiki suasana hati dan menenangkan otak.
  8. Berry, apapun jenisnya mengandung vitamin C dan antioksidan kadar tinggi untuk melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
  9. Kacang-kacangan. Makanan spesial ini kaya akan serat, vitamin B kompleks, zat besi, dan magnesium yang penting untuk tingkatkan daya ingat dan kesehatan sistem saraf anak.
  10. Buah dan sayuran berwarna, terbukti kaya vitamin dan mineral yang menjadikan otak tetap bertenaga dan antioksidan yang tangguh untuk memperbaiki sel otak.
  11. Susu dan Yogurt, makanan yang berasal dari produk susu jelas penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter, dan enzim. Kandungan vitamin D didalamnya penting untuk membangun sistem saraf otot dan regenerasi sel manusia secara keseluruhan.
  12. Keju, kandungan gizi yang ada pada keju bisa mendongkrak nilai gizi bahan pangan lainnya.
Ajarkan anak untuk makan makanan bergizi setiap hari, agar tumbuh kembangnya optimal dan tidak mudah sakit.
Otak manusia itu unik. Semakin banyak digunakan untuk berpikir, semakin banyak terbentuk sambungan-sambungan baru di dalamnya yang semakin lama semakin menguat. Saat anak berpikir (baca: menggunakan otaknya), terjadi banyak hal di dalam kepalanya:
  • Zat kimia dari dalam tubuh lebih cepat masuk ke dalam otak, karena setiap rangsangan belajar meningkatkan terjadinya komunikasi antarsel.
  • Volume otak berkembang lebih cepat, karena sering digunakan. Misalnya bila normalnya proses perkembangan memerlukan waktu satu bulan, tetapi karena sering dipakai bisa juga berkembang dalam beberapa hari, jam bahkan menit. Ahli syaraf menyebutnya workability. Selama otak diberi rangsangan (bahasa baru, keterampilan baru, atau bahkan hanya mengenali wajah baru), perkembangannya berlangsung cepat.
  • Prefrontal cortex yang bertugas sebagai working memory (daya ingat), bekerja. Daya ingat bersifat permanen. Tugasnya mewaspadai sesuatu, memutuskan, mengingat, menceritakan kembali, mengkoordinasi, menghilangkan faktor-faktor pengganggu dan berkonsentrasi. Perkembangan daya ingat bertahap dimulai sejak lahir dan mencapai puncak di usia remaja. Akibat perkembangan yang bertahap itulah, anak prasekolah cepat lupa berhitung dan belum bisa mengingat sesuatu dengan baik sehingga harus dibantu dan diingatkan.
Berpikir Cepat Berkat Senam Otak. Profesor Walter Perrtig dari Universitas Bern, Swiss, mengatakan, untuk membantu daya ingat selama ini kita menggunakan teknik mnemonic (bantuan). Dengan teknik ini kita mengubah sesuatu menjadi kode agar mudah diingat. Misalnya, angka 11 dihubungkan dengan jumlah pemain bola, angka 13 dikaitkan dengan musibah. “Meskipun teknik bantuan efektif ketika kita harus memerhatikan deretan benda atau daftar belanja, tetapi dalam jangka panjang tidak membantu manusia meningkatkan inteligensi,” ujar Walter.


Terobosan berikutnya untuk meningkatkan daya ingat adalah senam otak, yang konon dapat menaikkan IQ hingga 10% dengan efeknya terjadi dengan cepat. Ditemukan Dr. Siegfried Lehr, seorang ahli psikologi, senam otak didukung sejumlah penelitian di Universitas Bern. "Senam otak sangat baik untuk anak-anak, terutama bila dilakukan saat konsentrasi mereka sedang turun. Lakukan 5 menit, susudahnya konsentrasi anak akan terbit kembali sehingga berguna untuk proses belajar selanjutnya", ujar Siegfried.

Deteksi Dini Anak Autisme

Untuk mendiagnosis apakah seorang anak menderita Autism Spectrum Disorders (ASDs) memang bukan pekerjaan mudah. Sampai sekarang, belum ada tes tertentu – tes darah, misalnya -- yang bisa memastikan.

Deteksi dini lewat observasi umumnya bisa dilakukan di usia 18 bulan atau bahkan lebih muda lagi. Tapi, diagnosis yang dilakukan oleh seorang profesional di usia anak sekitar 2 tahun sebetulnya sudah bisa memberikan hasil meyakinkan.

Sayangnya, banyak anak tidak memperoleh diagnosis final itu sampai mereka sudah terlalu besar. Akibatnya, anak melewatkan usia keemasan (golden ages)-nya, yaitu usia terbaik sebelum anak mencapai 5 tahun, untuk mendapatkan pertolongan/terapi yang dibutuhkan. Padahal, bila terapi diberikan pada masa-masa ini, peluang bagi anak untuk mencapai kemajuan berarti bisa lebih besar.

Berikut dua tahap yang perlu ditempuh untuk mendiagnosis apakah seorang anak menyandang ASDs atau tidak.

1. Pemeriksaan tumbuh kembang anak (developmental screening), tes singkat untuk mengetahui apakah anak sudah bisa menguasai kemampuan dasar sesuai usianya atau mengalami keterlambatan. Dokter

biasanya akan menanyai orangtua dan mengajak anak bermain untuk mengevaluasi apa yang telah dikuasai anak, termasuk gerakan, perilaku dan kemampuan bicaranya. Setiap keterlambatan bisa menjadi sinyal adanya masalah. Perhatian khusus perlu diberikan bila anak lahir dengan berat badan kurang, tidak cukup umur, atau memiliki kakak atau adik yang merupakan penyandang ASD. Bila melihat adanya sinyal masalah, dokter akan menyarankan evaluasi lebih lanjut untuk dapat memastikan.

2. Evaluasi komprehensif. Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan lebih teliti mengenai perilaku anak. Ini bisa termasuk pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, tes genetik, tes syaraf, dan berbagai tes medis lainnya.

Biasanya, bila pemeriksaan awal dilakukan oleh dokter anak, Anda akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis syaraf, ahli tumbuh kembang anak, psikolog anak, atau psikiater.

Meski sampai saat ini belum ada obat untuk penderita ASDs, intervensi awal bisa meningkatkan perkembangan anak secara signifikan. Terapi biasanya meliputi upaya untuk membantu anak belajar bicara, berjalan, dan berinteraksi dengan orang lain. Jadi, jangan tunda untuk segera membawa si kecil ke ahlinya bila Anda curiga ia mengalami keterlambatan atau masalah perkembangan lainnya.

Latih Anak Disiplin, Mudah, kok!

Hindari pemikiran bahwa anak masih terlalu kecil mengenal disiplin. Disiplin perlu, lho, diterapkan sejak usia dini. Mulai usia 1-2 tahun atau biasa disebut dengan masa toddler, anak butuh batasan dan lingkungan yang jelas strukturnya.

Di usia 1-2 tahun anak sedang ingin mencoba sejauh mana ia bisa menguasai, mengatur atau memanipulasi lingkungan sekitarnya. Jika tidak ada batasan, anak akan belajar melepas keinginan sesuka hati. Jadi percayalah bahwa batasan atau aturan itu perlu, bahkan sejak dini.

Anak perlu tahu, ada batasan yang tidak boleh ia lewati, ada aturan yang harus ia ikuti. Ini juga nanti akan berdampak ketika anak mulai memasuki lingkungan sekolah. Dengan adanya aturan, anak juga akan merasakan adanya kepastian, dan ini akan memberikan rasa aman dan nyaman. Selain penerapan aturan konsisten, tentu diperlukan juga langkah-langkah disiplin lainnya yang pas untuk anak seusia ini. Berikut di antaranya:

- Time-out, prinsipnya adalah menghentikan atau mengeluarkan anak dari aktivitasnya karena perilaku kurang baik yang ia lakukan. Mengingat anak balita cenderung sulit diam, untuk kelancaran time-out Anda perlu menghentikan aktivitas Anda sendiri untuk menemani anak di sudut time-out selama waktu ditentukan.

Berapa lama? Waktu yang dianjurkan adalah satu menit untuk setiap tahun usia anak, misalnya 2 tahun, ya, 2 menit. Anak perlu merasakan time-out ini dengan diam di sudut dan tidak melakukan apa-apa. Temani anak dengan memunggunginya agar anak tidak merasa justru Anda menemani dan mengajaknya bermain. Lakukan ini secara konsisten dan anak pun akan mengerti konsep time-out ini.

Jangan lupa lakukan segera setelah perilaku negatif anak muncul. Anda juga bisa melakukan sebaliknya, misalnya anak membanting mainan sehingga rusak, Anda bisa memberikan time-out pada mainan tersebut artinya anak tidak boleh memainkan mainan tersebut selama waktu yang ditentukan.

- Pengalihan perhatian. Untuk anak yang masih sangat belia, terkadang lebih mudah menghentikan perilaku negatifnya dengan cara mengalihkan perhatiannya pada hal lain. Misalnya, ketika anak ingin memegang barang elektronik yang dikhawatirkan akan berbahaya, alihkan perhatian anak ke hal lain seperti mainan favoritnya. Anda juga bisa membawa anak berjalan keluar sehingga ia lupa akan tujuan awalnya.

- Mengabaikan perilaku tantrum. Ini terkadang agak sulit dilakukan para orangtua mengingat tantrum pasti hadir dalam bentuk emosional sehingga orangtua juga bisa ikut terpancing emosinya. Kendati sulit, anak perlu belajar bahwa dia tidak bisa mendapatkan keinginan dengan cara tantrum.

- Memberikan ketegasan positif pada anak. Cara ini seringkali lebih efektif daripada memberikan hukuman terhadap perilaku negatif anak. Anak Anda sebenarnya sedang berusaha 'mendata' mana saja dari perilakunya yang mendapatkan perhatian dari Anda. Oleh karena itu, berikan perhatian berupa pujian ketika anak melakukan sesuatu positif, maka kelak perilaku ini juga akan cenderung diulang anak karena dia tahu Anda akan memberikan perhatian padanya.

Jumat, 09 Desember 2011

Agar Balita Semangat Gosok Gigi

Ciptakan suasana yang menyenangkan saat mengajak balita gosok gigi dengan menggunakan cara-cara yang kreatif. Balita pun lebih semangat menggosok giginya.
  1. Libatkan dan ajak balita saat membeli serta memilih peralatan gosok gigi yang akan dipakainya. Mulai dari sikat gigi, pasta gigi, penutup kepala asikat, gelas plastik untuk kumur dan tempat menyimpan sikat gigi.
  2. Sediakan jam pasir berbentuk lucu untuk menghitung lamanya balita gosok gigi. Umumnya, cukup 2 menit.
  3. Dampingi balita gosok gigi, sambil melakukan hal-hal yang disukai balita agar tercipta suasana yang menyenangkan selama gosok gigi. Misalnya, menyanyikan lagu yang disukainya, bercerita tentang sosok kartun yang rajin gosok gigi sehingga bila tersenyum membuat semua temannya senang.
  4. Sambil mengajarkan balita gosok gigi, jelaskan manfaat gosok gigi terhadap kesehatannya sampai dia besar nanti, serta jenis-jenis makanan yang membantu pertumbuhan serta menguatkan giginya. Misalnya, minum susu bukan hanya menyehatkan tubuhnya tapi juga membuat gigi dan tulangnya jadi kuat.
  5. Sesekali gunakan sikat gigi elektrik sebagai selingan agar kegiatan gosok gigi bervariasi dan menyenangkan.